aku terhenyak, diam
Jalanku memang pelan pelan sembari lihat hal hal yang baru, namun aku terhenti di sebuah kafe makanan siap saji dan banyak anak anak disitu, Mereka asyik ngobrol, bercanda bahkan seperti ada yang saling naksir, diantara mereka.Cukup banyak anak anak tersebut ada lebih 30-an, biasanya anak anak segitu kan ributnya minta ampun, riuh rendah. Namun ini cenderung hening, ya mereka anak anak difabel yang tidak bisa bicara alias tuna wicara.
Sesaat aku merenung, Tuhan telah memberiku kesempurnaan namun kenapa aku masih banyak menuntut dan malas berbuat baik buat sesama. Sementara mereka yang boleh dibilang ada kekurangan tetap semangat menjalani hidup, tetap ceria tetap berbagi dengan sesama.
Ah, betapa egonya aku,selama ini, mereka membukakan hatiku untuk lebih semangat menjalani hidup, toh hidup ini hanya sementara.Dan hidupku belum tentu lama.