BUTUH ARAH
Pemimpin yang menginspirasi
Kali ini perjalanan ke Tangerang, kebetulan lewat udara, turun di cengkareng. Umumnya kami lewat darat atau kereta api, namun karena pantura sekitar comal jembatannya turun karena tidak kuat menahan beban truk besar muatanya sehingga terjadi antrian panjang dimana mana, juga tiket ka kok ya kebetulan lebih mahal dari tiket pesawat.Saat sudah naik kami tergelitik membaca majalah, sepanjang 1 jam perjalanan saya mencoba memahami maknanya.
Mengapa seorang bawahan dengan atasan yang lama merasa cepat
merasa capek, kelelahan padahal tidak melakukan apa apa, sementara dengan
atasan yang baru, timbul semangat baru, energi baru, dan gairah kerja
baru.Setiap manusia memiliki energi, dan atasan yang menambah energi menjadi
pemimpin yang menginspirasi, atau inspiring leader.
Inspirasi ini dibutuhkan bawahan untuk mencapai tujuan.Walau
akan menghadapi tekanan yang cukup berat dan imbalan yang belum tentu didapat
sebelum tujuan itu tercapai.
Oleh karena itu perlu arah yang jelas, arah menuju impian
yang hendak dicapai.Dan, inspirasi adalah sebuah bentuk perpindahan
energi,berlakulah hukum kekekalan energi.penciptaan energi, penularan energi dan
pelestari energi.
Penciptaan energi, seorang Nabi mendapatkan energi dari
Wahyu Tuhan, pemimpin negara. Organisasi, ceo mendapatkan dengan adanya visi
atau impian, menyemangati dirinya dengan visi, karena pemimpin ini
‘melihat’tujuan yang hendak dicapai.Atau dengan berkomunikasi dengan pengikut
dan memahami perkataan hati mereka.
Penularan energi, harus bisa menceritakan dan
mengkomunikasikan negeri impian yang hendak dicapai, maka harus paham betul
alasan alasan mengapa negeri impian ini harus dicapai bersama sama.Juga harus
bisa menjelaskan dengan bahasa yang paling mudah kepada pengikutnya.Semakin
para pengikutnya memiliki gambaran atau visualisasi yang jelas semakin kuat
motivasi diri sendiri pada pengikut.
Pelestari energi, saat inilah pemimpin sedang diuji, sejauh
mana kadar energi yang dimiliki pengikutnya, namun setidaknya pemimpin bisa
memperlihatkan Integritas, Humble dan Humanity nya.
Integritas,apakah pemimpin benar benar sedang berusaha untuk
dirinya sendiri atau untuk kebaikan para pengikutnya. Banyak orang berpendapat,
integritas adalah menyatunya kata dan perbuatan.
Humble, kerendahan hati, tidak menjadi arogan dan menjadikan
pengikut sebagai obyek
Humanity, memanusiakan manusia, pemimpin harus sadar bahwa
pengikut adalah manusia biasa, bisa lelah, marah sakit, kecewa atau kehilangan
keyakinan. Dengan pendekatan bersifat kemanusiaan inilah membantu meningkatkan
energi yang telah memudar tadi.
Bacaan yang memberi energi positif untuk ditularkan,tinggal
sekarang bagaimana kita melakukan hal hal tadi di lingkungan kita, setidaknya
saat seorang pemimpin menjadi pemimpin dilingkaran terkecil kita, keluarga.
Sambil noleh ke kaca.....
0 komentar:
Posting Komentar