Robert Bacal
How to
MANAGE
Performance
24 Poin Penting untuk Meningkatkan Kinerja
Acuan Praktis Untuk Meningkatkan
Kinerja Perusahaan
PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia
How to
MANAGE
Performance
24 Poin Penting untuk Meningkatkan Kinerja
Acuan Praktis Untuk Meningkatkan
Kinerja Perusahaan
PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia
Mengelola Kinerja
Mengapa Anda harus peduli tentang pengelolaan kinerja karyawan Anda? Karena komunikasi antara manajer dan karyawan sangat perlu untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan semangat dan motivasi, dan memungkinkan koordinasi pekerjaan setiap karyawan dengan sasaran kelompok dan organisasi.
Banyak manajer tidak menyukai manajemen kinerja. Mereka coba menghindarinya, melakukannya secara tergesa-gesa, atau hanya mengacau. Seringkali karena mereka tidak mengerti manajemen kinerja.
Jadi, mereka berfokus pada hal-hal yang salah. Mereka berfokus pada penilaian, bukan perencanaan. Mereka berfokus pada r-komunikasi satu^arah (manajer pada karyawan), bukan dialog. Mereka berfokus pada berkas wajib, bukan komunikasi. Mereka berfokus pada menyalahkan, bukan memecahkan masalah. Mereka berfokus pada masa lalu, bukan sekarang dan yang akan datang.
Jadi, mereka membuang waktu dan usaha serta tidak memperoleh manfaat yang dapat diberikan manajemen kinerja— jika dilakukan dengan tepat. Sebenarnya, waktu dan usaha mereka seringkali hanya memperburuk situasi.
Mengapa Anda harus peduli tentang pengelolaan kinerja karyawan Anda? Karena komunikasi antara manajer dan karyawan sangat perlu untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan semangat dan motivasi, dan memungkinkan koordinasi pekerjaan setiap karyawan dengan sasaran kelompok dan organisasi.
Banyak manajer tidak menyukai manajemen kinerja. Mereka coba menghindarinya, melakukannya secara tergesa-gesa, atau hanya mengacau. Seringkali karena mereka tidak mengerti manajemen kinerja.
Jadi, mereka berfokus pada hal-hal yang salah. Mereka berfokus pada penilaian, bukan perencanaan. Mereka berfokus pada r-komunikasi satu^arah (manajer pada karyawan), bukan dialog. Mereka berfokus pada berkas wajib, bukan komunikasi. Mereka berfokus pada menyalahkan, bukan memecahkan masalah. Mereka berfokus pada masa lalu, bukan sekarang dan yang akan datang.
Jadi, mereka membuang waktu dan usaha serta tidak memperoleh manfaat yang dapat diberikan manajemen kinerja— jika dilakukan dengan tepat. Sebenarnya, waktu dan usaha mereka seringkali hanya memperburuk situasi.