Senin, 23 September 2013

teknik sapuan Lukisan MONALISA

LUKISAN MONALISA


     Siapa yang tidak mengenal tentang lukisan yang satu ini, karya Leonardo Da Vinci, seorang ahli matematika, fisika dan kimia, namun terkenal dengan lukisannya.Saya sendiri tidak paham tentang lukisan, lukisan monalisa, ya seperti itu, gambar seorang gadis menurutku sih biasa aja, Namun saya jadi terhenyak ketika pas melihat ke tv, banyak ahli yang berkutat menjelaskan tentang banyak hal kadang malah kearah misteri. Suatu hal yang menggelitik di hati saya, apanya yang menarik dari sebuah lukisan monalisa ini ?



     Saya berusaha memahami  keunikan ini walau tidak paham tentang lukisan namun hati kecil saya mencoba menelusur, gambar ini. Pelan pelan saya melihat detil, adakah keanehan pada gambar lukisan monalisa ini. sepetinya biasa saja. Lebih jauh teliti lagi mungkinkah ada misteri dalam lukisan monalisa ini, mungkin saja, tapi saya belum menemuka. Sepintas saya melihat dengan cara yang berbeda, sepertinya ada teknik sapuan pasir setelah melukis, benarkah ?



     Hal yang baru saya ketahui bahwa ada teknik melukis yang diakhiri dengan sapuan pasir, pada masa itu. Hmm mengangumkan jika hal itu terjadi. Memang banyak teknik melukis, barulah saya berusaha memahami diri sendiri, bahwasanya jadi profesional memang harus total, total hati total pikiran dan langkah untuk mencapai hasil yang maksimal.

Semoga menjadi inspirasi saya untuk melangkah lebih baik.

Kamis, 29 Agustus 2013

minyak nilam


MINYAK NILAM

Minyak nilam adalah minyak atsiri yang diperoleh dari daun nilam (Pogostemon cablin Benth) dengan cara penyulingan.
Minyak nilam tergolong dalam minyak atsiri dengan komponen utamanya adalah patchoulol. Daun dan bunga nilam mengandung minyak ini, tetapi orang biasanya mendapatkan minyak nilam dari penyulingan uap terhadap daun keringnya (seperti pada minyak cengkeh). Di Indonesia minyak nilam juga disuling dari kerabat dekat nilam yang asli dari Indonesia, nilam Jawa (Pogostemon heyneani), yang memiliki kualitas lebih rendah.



Minyak nilam yang baik umumnya memiliki kadar PA di atas 30%, berwarna kuning jernih, dan memiliki wangi yang khas dan sulit dihilangkan. Minyak nilam jenis ini didapat dengan menggunakan teknik penyulingan uap kering yang dihasilkan mesin penghasil uap (boiler) yang diteruskan ke dalam tangki reaksi (autoklaf) selanjutnya uap akan menembus bahan baku nilam kering dan uap yang ditimbulkan diteruskan ke bagian pemisahan untuk dilakukan pemisahan uap air dengan uap minyak nilam dengan sistem penyulingan. Minyak nilam yang baik dihasilkan dari tabung reaksi dan peralatan penyulingan yang terbuat dari baja tahan karat (stainless steel) dan peralatan tersebut hanya digunakan untuk menyuling nilam saja (tidak boleh berganti-ganti dengan bahan baku lain).
Mutu minyak nilam umumnya ditentukan oleh beberapa faktor, baik menyangkut pra panen maupun pasca panen. Faktor pra panen yang menyangkut bahan tanaman, teknik budidaya, cara dan waktu panen maupun faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap produktivitas dan mutu bahan olah, yang akhirnya akan berpengaruh terhadap mutu hasil olahannya. Sedangkan faktor pasca panen yang mencakup penanganan bahan olah, cara pengolahan termasuk alatnya, pengemasan, dan penyimpanan sangat berpengaruh pula terhadap mutu produk akhir. Oleh karena itu, untuk meningkatkan mutu minyak nilam Indonesia maka faktor-faktor tersebut harus diperhatikan dengan baik.

Kami memerlukan sebagai bahan dasar, tentu saja minyak yang mentah belum melalui proses yang setelah penyulingan. 


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons